Presiden AS Donald Trump kembali melontarkan kritik terhadap Jepang, kali ini karena dianggap enggan mengimpor beras dari AS meski kekurangan stok. Dalam unggahan di platform Truth Social, ia menyebut Jepang "manja" dan menyarankan agar AS hanya mengirim surat tanpa perlu terus-menerus menjalin kerja sama dagang yang menurutnya tidak adil. Kritik ini muncul menjelang berakhirnya masa negosiasi 90 hari untuk peninjauan tarif.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi enggan menanggapi langsung pernyataan Trump, namun menegaskan Jepang tidak akan mengorbankan sektor pertaniannya. Jepang memang melindungi industri berasnya secara ketat, dan hanya sebagian kecil dari impor beras bebas tarif yang digunakan untuk konsumsi manusia. Sebaliknya, Jepang tidak mengenakan tarif pada kendaraan impor, termasuk mobil dari AS yang justru dikenakan tarif tinggi oleh Trump.

Di tengah negosiasi bilateral yang mandek, tarif mobil dan ketidakseimbangan perdagangan menjadi topik utama. Trump menuding Jepang tidak mau membeli mobil dan produk AS, sementara AS menyerap jutaan mobil Jepang. Pemerintah AS juga mempertimbangkan tarif tambahan jika negara-negara tidak mau bernegosiasi secara “jujur,” meskipun penasihat ekonomi menyatakan Jepang belum tentu masuk daftar tersebut.

Sementara itu, Jepang tengah menghadapi lonjakan harga beras domestik karena gagal panen dan distribusi yang buruk. Pemerintah pun terpaksa melepas cadangan beras untuk menstabilkan harga. Di tengah tekanan ekonomi dan menjelang pemilu majelis tinggi, kritik Trump terhadap kebijakan beras Jepang menjadi isu sensitif bagi pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba dan Partai Demokrat Liberal (LDP).

Source : kyodonews